Menjalani Hidup dengan Tuntunan Asma Alah Azza wa Jalla

Menjalani Hidup dengan Tuntunan Asma Alah Azza wa Jalla
Asma Ul Husna Amalan Ikang Fawzi dan Marissa Haque

Islamic Values' Blog of Marissa Haque Fawzi, 2010

Islamic Values' Blog of Marissa Haque Fawzi, 2010
Islamic Values' Blog of Marissa Haque Fawzi, 2010

Damai dan Sentosa Citra Bangsa Indonesia Melalui Keluarga Kecil dengan 2 Anak Saja

Damai dan Sentosa Citra Bangsa Indonesia Melalui Keluarga Kecil dengan 2 Anak Saja
Damai dan Sentosa Citra Bangsa Indonesia Melalui Keluarga Kecil Menjawab Tantangan Zaman: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Islamic Values' Blog of Marissa Haque Fawzi, 2010

Islamic Values' Blog of Marissa Haque Fawzi, 2010
Islamic Values' Blog of Marissa Haque Fawzi, 2010

Selasa, 15 Juni 2010

Pembelajaran Ke-Islaman Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Di dalam berproses menjadi seorang muslimah yang lebih baik dari hari kehari, saya memiliki beberapa pembimbing spiritual dan mengikuti dua aliran tarekoh - Tarekat Sadziliyah dan Tarekat Naqsabandi Haqqani. Dari beberapa yang mendampingi saya secara intens terdapat seorang dari Kalimantan Selatan yang bernama Ustad Ahmad Jaro asal Tanjung, Kalsel. Dalam tulisan kali ini saya ingin bercerita tentang Ustad Jaro yang dihari Raya Idul Adha ini sedang berada di Arafah berwukuf bersama pululan juta muslimin dan muslimat dari seluruh dunia.

Terakhir saya menemuinya di airport Cengkareng dalam perjalan pulang beliau ke Tanjung, Kalsel bersama seorang Polisi yang sekaligus menjadi ketua Yayasan Hasbunallah di Tanjung, yang biasa saya panggil Mas Tri.

Saya masih sedang bercanda dan tertawa ria bersama Mas Tri dan dua orang polisi lainnya temannya dibandara, ketika Ustad Jaro mengatakan gantungan ditas hitam besarku yang ada bandulan berlogo Mabes Polri lucu juga melekat dengan baju gamis kaosku yang berwarna hitam. “Nggak matching ya Pak ustad?” tanyaku ringan. Ustad Jaro menjawab tak kalah ringan bercandaku dengan mengatakan bahwa kelihatannya saya suatu saat tak lama lagi bisa juga menyandang Brigjenpol namun ’tituler’ (sejenis honoris causa dalam civitas academica). Maka meledaklah tawaku sejadi-jadinya, karena memang saya merasa benar-benar ‘lucu’ dan sangat menyenangkanmursyid (guru) tasawufku yang satu ini. Karena memang sejujurnya sedari remaja saya menyenangi martial art dan mempunyai sifat sedikit tomboy.

Memang tidak terlalu banyak orang mengetahuinya, bahwa saya pernah menguasai kungfu dan silat. Dahulu kala konon diceritakan bahwa tendangan kaki saya seperti ‘angin.’ Dan pernah membayangkan memasuki dunia pendidikan militer di angkatan udara (karena saya suka bunji jumping dan terbang layang) atau menjadi Polwan (polisi wanita). Tapi itukan dulu, duluuuuu… sekali!

DI dalam berproses menjadi seorang muslimah yang lebih baik dari hari kehari, saya memiliki beberapa pembimbing spiritual dan mengikuti dua aliran tarekoh - Tarekat Sadziliyah dan Tarekat Naqsabandi Haqqani. Dari beberapa yang mendampingi saya secara intens terdapat seorang dari Kalimantan Selatan yang bernama Ustad Ahmad Jaro asal Tanjung, Kalsel.
sumber: http://www.forumkami.com/forum/politik-hukum-sosial/16216-marissa-haque-beliau-selalu-belajar.html

Lowongan Kerja Islami: Marissa Haque Fawzi

7000 SDM Baru Dibutuhkan Perbankan Syariah pada 2010


12 February 2010 by khoiriyati ShareThis

Perbankan syariah masih membutuhkan sekitar 7.000 sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan sekitar 15.000 SDM di tahun 2010. Hal ini diutarakan oleh wakil direktur SDM Bank Syariah Mandiri (BSM) , Eka B. Danuwirana, pada perhelatan Second (Shariah Economic Day) 2010 yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tanggal 3 Februari 2010 lalu.
Bank Indonesia menargetkan aset Rp97 trilyun untuk perbankan syariah pada tahun 2010. Tercatat Rp63,4 trilyun telah dibukukan oleh perbankan syariah pada November 2009. Dengan jumlah aset saat ini, perbankan syariah mampu menyerap sekitar 15 ribu SDM, sehingga, untuk mencapai target Rp97 trilyun masih dibutuhkan sekitar 7.000 SDM.

Mencari kandidat SDM untuk perbankan syariah bukanlah hal yang mudah. Setidaknya, ada empat kompetensi yang harus mereka miliki. Pertama, kompetensi inti. Perbankan syariah membutuhkan SDM yang memiliki pandangan dan keyakinan yang sesuai dengan visi dan misi perbankan syariah. Kedua, kompetensi perilaku. Yang diutamakan dari kompetensi ini ialah kemampuan SDM untuk bertindak efektif, memiliki semangat Islami, fleksibel dan memiliki jiwa ingin tahu yang tinggi. Ketiga, kompetensi fungsional. Kompetensi ini berbicara tentang background dan keahlian. SDM yang dibutuhkan ialah SDM yang memiliki dasar ekonomi syariah, operasi perbankan, administrasi keuangan, dan analisis keuangan. Yang terakhir ialah kompetensi manajerial. Dibutuhkan SDM yang mampu menjadi team leader, cepat menangkap perubahan dan mampu membangun hubungan dengan yang lain.

Fakta yang terjadi saat ini ialah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Namun, di sisi lain, industri perbankan syariah juga sulit untuk mendapatkan pegawai. Hal ini terjadi karena kurangnya kompetensi yang dimiliki lulusan perguruan tinggi saat ini. Oleh karena itu, lulusan bermutu dan berkompetensi ialah sebuah keharusan untuk bergabung di perbankan syariah. Hal ini dapat diasah selama masih berada di perguruan tinggi. (tys)

Sumber: http://ib.eramuslim.com/2010/02/12/7000-sdm-baru-dibutuhkan-perbankan-syariah-pada-2010/

Ketika Departemen Agama di Dunia Hanya di Miliki Indonesia: Marissa Haque


Perlu Political Will Tuntaskan Pengelolaan Dana Haji


15 June 2010 by juwietha

Marissa Haque merupakan sosok yang tidak bisa lepas dari sosialisasi dan Komunikasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Semenjak dinobatkan sebagai Ketua Sosialisasi dan Komunikasi MES, perempuan yang lahir di Balikpapan ini semakin memantapkan dirinya untuk ”bersyariah ria”, istilah yang digunakannya dalam mensyiarkan syariah, khususnya dalam Ekonomi Syariah.
Marissa mengakui bahwa sumber kapital perbankan syariah itu sangat sederhana, yaitu salah satunya dana haji.
“Kita ketahui bahwa dana haji adalah dana umat yang punya potensi besar,” ungkap Marissa, ketika dihubungi iB Lifestyle eramuslim, Sabtu (12/6).
Beliau juga menceritakan ketika memperjuangkan dana haji dikelola oleh Bank Syariah di Komisi VIII bersama teman-teman anggota DPR.
”Saya sangat senang sekali ketika Menteri Agama sekarang telah memberikan kesempatan kepada bank syariah,” jelas Marissa sambil mengenang ketika duduk sebagai anggota DPR.
Marissa juga menegaskan bahwa yang perlu kita lakukan sekarang adalah penempatan dana haji 100% harus di bank syariah karena menyangkut dana umat Indonesia yang berangkat menunaikan haji sebagai salah satu perintah syariah. Perlu adanya sebuah political will dimana Presiden bersama Menteri Agama memutuskan serta memastikan bahwa dana haji harus di tempatkan di bank syariah.
”Perlu political will dari pemerintah, khususnya antara Presiden dan Menteri Agama. Walaupun kita bukan negara Islam tetapi ini menyangkut dana umat Islam dan Islam merupakan agama yang mengajarkan totalitas kepada umatnya, baik urusan dunia maupun akhirat,” Marissa menjelaskan panjang lebar. (jwt)

Sumber: http://ib.eramuslim.com/2010/06/15/perlu-political-will-tuntaskan-pengelolaan-dana-haji/

Jangan Puas Hanya dengan GROWTH: Marissa Haque Fawzi dalam MES (Masyarakat ekonomi Syariah)

Pertumbuhan perbankan syariah memang terus mengalami peningkatan yang tajam tetapi tidak dengan market share perbankan syariah yang masih di angka 2,7%. Oleh karena it,u kita tidak boleh puas dengan growth tetapi harus waspada dengan market share. Hal tersebut disampaikan oleh Marissa Haque selaku Ketua bidang Komunikasi dan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Syariah ketika dihubungi di sela menemani sosialisasi suaminy,a Ikang Fauzi, sebagai bakal calon wakil Bupati Lampung Selatan, Sabtu (12/6).
”Kita jangan puas dengan growth dan jangan sampai terbuai karena kita juga harus waspada dengan market share perbankan syariah yang masih 2,7%,” jelas Marissa.

Marissa juga menegaskan, Indonesia sebagai negara dengan big population muslim ini selayaknya harus menerapkan syariah secara total walaupun Indonesia bukan negara Islam. Diakui atau tidak, perlu sosialisasi agar umat muslim Indonesia menerapkan keuangan syariah yang telah digariskan.

Terkait dengan pengalaman berbank syariah, wanita yang sangat ramah ini mengungkapkan bahwa dia bersyariah ria semenjak mulai dinobatkan menjadi Duta Wakaf, ditambah Marissa juga diamanahkan menjadi Ketua Komunikasi dan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia.

”Saya mulai bersyariah ria semenjak saya bergiat di MES dan menjadi Duta Wakaf dan saya merasa nyaman dunia dan akhirat menggunakan bank syariah,” ujar Marissa yang merupakan keturunan Nadhatul Ulama ini. (jwt)

Sumber: http://ib.eramuslim.com/2010/06/14/marissa-haque-jangan-puas-dengan-growth/

Terimakasih Banyak PAN (Partai Amanat Nasiona) & Bang Hatta Rajasa: Ikang Fawzi & Marissa Haque


Terimakasih Banyak PAN (Partai Amanat Nasiona) & Bang Hatta Rajasa: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Senin, 14 Juni 2010

Totalitasku karena Allah Azza wa Jalla untuk Suamiku Tercinta Ikang Fawzi: Marissa Haque Fawzi

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu, perbaikilah pemahaman Agama kami yang merupakan pegangan hidup kami. Perbaikilah urusan dunia kami karena disinilah kami hidup.

Perbaikilah urusan akhirat kami karena ke sanalah kami akan kembali. Mohon jadikanlah hidup kami di dunia ini sebagai tambahan kebaikan untuk kami, dan mohon jadikanlah kematian sebagai sarana istirahat kami dari berbagai keburukan. Amiin...

Sepulang dari Amerika Serikat Marissa Haque Malah Lebih Kaffah Ber-Islam

Menurut beberapa sumber yang didapat dikatakan bahwa Sepulang dari Amerika Serikat Marissa Haque Malah Lebih Kaffah Ber-Islam...

Alhamdulillah...

Sumber: milis muslimah-berkarya pada yahoo.com

Menyaksikan Leadership dalam Kerja Tim Proyek Perumahan Ikang Fawzi Suamiku: Marissa Haque Fawzi

Saat menyusun tim untuk suatu proyek yang cukup besar, yang terkait dengan beberapa distribution center dan ribuan sebaran toko ritel di seluruh Indonesia, biasanya kita semua akan vis-a-vis dengan beberapa pilihan.

Jikalau ketersediaan sumberdaya menjadi hal yang in-evitable (tak terelakkan) maka demi kebutuhan penyusun anggota team work dibutuhkan tiga langkah strategik. Yaitu: (1) memilih pemain bintang untuk seluruh member dari team work, yang artinya terdiri atas orang-orang terbaik yang ada di perusahaan kita; (2) seluruh anggota merupakan staf dengan prestasi biasa-biasa saja (mediocre); (3) pihan anggota tim yang terdiri dari campuran, baik staf dengan performa terbaik juga yang biasa-biasa.

Nah, jika proyek yang akan dikerjakan merupakan sebuah proyek yang besar, biasanya manajemen sama sekali tidak tertarik dengan opsi pertama dengan menggunakan seluruh pemain bintang dengan pertimbangan agar tampak performa apling baik. Namun, pengalaman mengajarkan bahwa dilapangan, sepanjang proyek berlangsung, kelak akan saling berbenturan antara ego dari masing-masing anggota yang merasa sang paling baik diantara yang baik. Setiap pihak merasa pihak lainnya menghambat tugasnya. Dan setiap orang juga merasa pendapatnya yang paling benar. Sehingga implementor akan berbenturan dengan developer, dan trainer akan berdebat dengan deployer. Akhirnya, proyek yang saya kira akan selesai lebih cepat akhirnya malah mulur karena sibuk meredakan konflik internal tim.

Setelah ada pergantian personal dan pengurangan tugas dari sebagian anggota, proyek akhirnya dapat diselesaikan, meskipun lebih dari jadwal yang ditentukan dan dengan beberapa pemakluman dari pemilik proyek. Maka, oleh karena pengalaman ini, banyak pihak manajemen menghindari pilihan ini. Opsi ketiga dimana berisi tim campuran biasanya menjadi sebuah pilihan yang lebih baik serta lebih bijaksana. Karena pihak manajemen akan memberikan imbalan penghargaan berbasis merit based, dimana yang berprestasi baik dapat memotivasi staf yang memiliki prestasi pas-pasan dan menambah imbalan penghargaan dan income mereka.

Pengalaman Empirik Kami
Beberapa kekeliruan sering terjadi didalam sebuah keputusan strategik sebuah manajemen. Semisal pada bagian development yang merupakan departemen yang paling berat tugasnya saya tempatkan dua developer terbaik yang saya miliki. Sedangkan untuk deployer, disediakan dua staf technical support yang pernah mendapatkan complain oleh atasan karena kurang cepat bereaksi terhadap penugasannya.

Ketika manajemen berharap mereka akan termotivasi dengan irama kerja dua developer tadi, dalam kenyataannyaibarat kita mencampur air panas dan dingin dan mendapatkan air dengan temperatur hangat.Performa tim ternyata tidak signifikan/tidak terlalu istimewa. Karena kedua developer ternyata terbawa arus justru mengikuti irama kerja deployer. Seakan-akan mereka menunggu kedua deployer, baru mengerjakan tahap tugas berikutnya. Peringatan keras daria rah tengah the war room untuk memberi motivasi lebih, termasuk juga dengan menambah seorang trainer menjadi sebuah intervensi yang cukup baik bagi keputusan strategik yang tengah dilaksanakan. Proyek memang pada akhirnya dapat diselesaikan tepat waktu namun signifikansi kualitas yang diharapakan menjadikan output dalam kondisi pas-pasan.

A Strong Leadership dan a Solid Team Work
Manajemen memilih delapan orang anggota tim dengan kemampuan mediocre. Seorang orang Senior developer saya sertakan utnuk menjadi penjaga gawang bilamana terjadi sesuatu hal yang tidak diharapkan. Sebagai pimpinan manajemen, dengan seorang wakil, tiga developer, dua trainer dan dua deployer. Anggota dari tim sales dipilih manajemen sebagai wakil dengan pertimabangan bahwa yang bersangkutan memiliki kemampuan lebih dalam hal berkomunikasi. Hal tersebut menjadi pertimbangan jikalau kelak terdapat pihak klien yang memprotes jika terjadi kelambanan dalam pelaksanaan proyek. Dengan kendali yang cukup dapat dilaksanakan dengan 'sistem komando satu pintu' pimipnan puncak manajemen memegang hampir sepeuhnya kendali didalam tangannya. Sehingga kondisi menjadi 'aman' dan terkendali Sampai kemudian terjadi hal yang juga dibutuhkan sebuah tindakan cepat dan strategis ketika ditengah perjalanan, seorang developer senior mengundurkan diri. Setelah diusut beberapa dugaan kemudian muncul kepermukaan semisal: (1) yang bersangkutan merasa masuk dalam tim yang ‘tidak populer’; (2) yang bersangkuta merasa jenuh dengan kondisi mediocre ditempat kerja karenanya mengundurkan diri. Ketik para anggota tim lainnya merasa sama sekali tidak terusik dengan kepergian sang senior tersebut, manajemen puncak lalu mencurahkan perhatian penuh pada proyek dimana sehari-hari selalu berada dalam jangkauan pengamatan optimal.

Dengan sedikit 'tekanan' para anggota tim yang tadinya dinayatakan sebagai berforma lamban, ternyata mampu menunjukkan kemampuan yang baik selang beberapa saat menghasilkan output yang cukup memuaskan. Yang sejujurnya menghasilkan karya (the craft) yang tidak kalah dengan tim bintang.

Kesimpulannya adalah, bahwa dalam satu tim tidak harus selalunya berisikan semua anggota terbaik. Jika selama ini seringkali dalam organisasi yang berbasis proyek dimana masing-masing pimpinan berusaha menarik staf terbaik dengan harapan mampu memberikan kontribusi terhadap kinerja tim. Maka sebetulnya semuanya kembali kepada style of leadership, diaman sang pimpinan proyek mengatur iramakerja dan kerjasama tim yang baik. Dengan harapan agarmampu mengarahkan tim ketika krisis atau konflik menjadi hal yang tidak dapat dihindarkan. Intinya adalah a strong leadership dan a solid team work!

Tak Ingin Berburuk Sangka, Ingin Membersihkan Hati: Marissa Haque Fawzi

Ikang Fawzi suamiku adalah penggemar utama Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara saya sebagai istrinya mendukung saja apa yang disenanginya sejauh itu positif. Tapi jangan tanyakan siapa dan apa yang saya suka karena tentunya dari sisi koridor Islam saya punya hak diskresioner untuk memiliki  pilihan pemimpin yang berbeda dari yang ada.

Karena bagi saya yang terpenting seperti yang dinayatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai berikut bahwa: "Orang ini mencapai kedudukan yang tinggi bukan karena banyak shalatnya, bukan karena banyak puasanya, bukan pula karena banyaknya ibadah hajinya, tetapi karena dua hal yaitu memiliki sifat kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada sesama kaum Muslim."

Nah... saya tidak ingin berandai-andai sejauh mana ketulusan sang RI 1 tersebut dalam koridor Islamiyah yang saya fahami. Mungkin saya salah atau mungkin juga saya masih sangat kurang ilmunya... Dari hati saya yang terdalam maafkan saya sejuta kali Yang Mulia Pak Presiden RI... Saya ingin membersihkan hati... tak ingin berburuk sangka...

Mencapai Kedudukan Tinggi di Mata-Nya: Marissa Haque Fawzi

Rasulullah bersabda : "Orang ini mencapai kedudukan yang tinggi bukan karena banyak shalatnya, bukan karena banyak puasanya, bukan pula karena banyaknya ibadah hajinya, tetapi karena dua hal : yaitu memiliki sifat kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada sesama kaum Muslim."

Islam dalam Tantangan Zaman di Indonesia: Marissa Haque (1)

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu, perbaikilah pemahaman Agama kami yang merupakan pegangan hidup kami. Perbaikilah urusan dunia kami karena disinilah kami hidup. Perbaikilah urusan akherat kami karena ke sanalah kami akan kembali. Mohon jadikanlah hidup kami di dunia ini sebagai tambahan kebaikan untuk kami, dan mohon jadikanlah kematian sebagai sarana istirahat kami dari berbagai keburukan. Amiin...

Senin, 07 Juni 2010

Berbaik Sangka Kepada Allah Azza wa Jalla: Marissa Haque Fawzi


Saudaraku...bersangka baiklah kepada Allah.
Sebagaimana kita gembira bertemu dgn kekasih hati, malah Allah lebih gembira dari itu.

Sebagaimana kita menyayangi kekasih hati sepenuh jiwa, namun sayangnya

Allah lebih dari itu, betapa luasnya nikmat pemberian Allah, tapi sayang hanya kita saja yg tidak tahu utk menghargai pemberiannnya.

Banggalah menjadi hamba Allah, tanamkanlah rasa cinta pada Allah dalam diri kita, krn cinta Allah pd hambaNya sangat tdk ternilai.

Demi cinta Allah pada hambaNya, ..." dan Dialah Tuhan yang menerima taubat daripada hamba-hambaNya yang bertaubat, serta memaafkan kejahatan-kejahatan yang telah mereka lakukan dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan", surah an-nisa (4:16).
Sungguh, Allah telah membukakan pintu raatNya di siang hari untuk menerima taubat hamba-hambaNya di waktu siang, dan membukakan pintu rahmat pada malam hari hari, untuk menerima taubat hamba-hambaNya pada malam hari.

Tapi, melihat keadaan kita pada hari ini, yang masih lagi dengan ego dan sombong yang menebal pada diri..cita-cita tinggi dijulang, mengimpi syurga Allah, namun tanpa sadar, amalan- amalan yang kita lakukan itu semakin membuatkan kita jauh dari syurgaNya, jauh dari rahmatNya..

Amatlah rugi bagi mereka yang telah diberi peringatan, tapi masih bermegah-megah dengan diri sendri, tanpa sadar apa yang kita miliki ini semuanya adalah milik Allah. Alangkah sedihnya Allah, seakan tiada lagi yang memerlukanNya, seakan tiada yang inginkan taubatnya diterima, seakan tiada yang ingin dosanya diampunkan, dan..seakan tiada yang berlumba-lumba untuk meraih cintaNya Yang

Maha Pengasih, lagi Pemurah itu..

Tasawuf dalam Keputusan Hidup Ikang Fawzi & Marissa Haque

TASAWUF

Oleh : Annemarie Schimmel dalam Ikang Fawzi & Marissa Haque


DALAM pemahaman berbagai agama, nama seseorang mempunyai suatu kekuatan yang istimewa. Nama merupakan petunjuk, perlambang, simbol, representasi dari sebuah hasrat adiluhung yang dengan cara misterius mempengaruhi orang-orang yang diberi nama. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa kaum Muslim beranggapan bahwa nama Nabi mengandung suatu berkah yang sangat istimewa.

Muhammad dan Ahmad
Hassan bin Tsabit, penyair Nabi, dalam salah satu syairnya menunjukkan hubungan antara nama Muhammad dan mahmud, salah satu nama Allah. Muhammad adalah bentuk pasif-partisip dari bentuk kedua kata kerja hamada “memuji, menyanjung,” dan mengandung arti “(dia yang) patut dipuji, (orang yang) sering disanjung.” Mahmud adalah bentuk pasif-partisip dari bentuk pertama dari akar kata kerja yang sama, “(dia yang) dipuji, kepada siapa pujian ditujukan.” Karena surat pertama dalam al-Quran dimulai dengan Al-Hamdu lillah, “Segala puji bagi Allah”, maka Allah adalah “Yang patut dipuji,” yaitu mahmud par excellence. Al-Darimi, pengumpul hadis abad kesembilan, menjelaskan bahwa Nabi bernama Muhammad dan Ahmad. Umatnya adalah umat terpuji (hamd) yang ritus shalatnya dimulai dengan pujian (hamd).

Di antara nama-nama itu, Ahmad telah mendapatkan makna khusus dalam teologi Islam. Surat 61:5 menyatakan bahwa Allah akan “mengutus seorang nabi dengan nama Ahmad,” atau “yang namanya sangat patut dipuji.” Kalimat ini dianggap oleh kaum Muslim sebagai acuan kepada Paraclete yang kehadirannya telah diramalkan dalam Kitab Injil Yahya. Dengan penafsiran semacam itu, Ahmad menjadi diterima secara umum sebagai nama Nabi dalam Kitab Taurat dan Injil. Dalam Mastnawi-nya, Rumi mengatakan bahwa beberapa orang Kristen kuno suka mencium nama Ahmad dalam Injil.

Di samping nama-nama yang disebutkan oleh Nabi sendiri, kaum Muslim mengembangkan berbagai nama untuknya yang mereka katakan berasal dari al-Quran atau hadis. Tetapi bahkan sembilan puluh sembilan nama tampaknya tidaklah cukup bagi Nabi. Segera saja dua ratus nama dikemukakan satu demi satu, selanjutnya bahkan seribu nama. Kepercayaan umum menyatakan bahwa Nabi dipanggil dengan nama tertentu oleh setiap jenis makhluk. Para penyair juga tak henti-hentinya menemukan nama-nama baru bagi Nabi tercinta. Rangkaian julukan yang indah-indah ini, yang dikemukakan dengan sangat mencolok segera dikenal di mana-mana. Selanjutnya atribut-atribut Nabi sering digunakan sebagai nama-nama panggilan, baik secara sendiri-sendiri, atau dengan digabungkan.

Nama Nabi untuk Kelahiran Anak Laki-laki
Karena nama Muhammad mengandung berkah yang sangat kuat, setiap anak lelaki harus diberi nama itu, atau paling tidak salah kata jadiannya atau padanannya. Imam Ja’far al-Shadiq, Imam Keenam Syi’ah, menyatakan bahwa Allah akan menyeru pada Hari Kiamat: “Setiap orang yang bernama Muhammad hendaklah bangkit dan masuk surga!”

Tetapi penggunaan nama untuk setiap anak laki-laki juga mengandung aspek lain. Dikhawatirkan sejak tahun-tahun pertama Islam bahwa nama Nabi mungkin akan menjadi ternoda karena terus-menerus dipakai di kalangan orang beriman. Tentu saja, kaum Muslim juga memanggil anak-anak mereka dengan nama-nama dari para nabi terdahulu, seperti Musa, Sulaiman, atau ‘Isa. Tetapi, tidakkah menyakitkan hati jika kita mendengar para orangtua mencela putra mereka Muhammad, mengata-ngatainya, atau jika ada orang yang bernama Muhammad dinyatakan sebagai penipu atau pezina?

Satu cara untuk mengatasi kesulitan itu adalah dengan menambahkan satu kata penghormatan jika menyebunama Nabi, seperti misalnya sayyidina. Cara lainnya adalah dengan vokalisasi yang berbeda jika digunakan untuk manusia biasa. Orang juga mungkin memendekkan nama itu. Dengan demikian, kita tidak perlu takut menodai nama Nabi yang mulia.

Berikut ini adalah nama-nama mulia Muhammad saw:

• ‘Abduhu, Hamba-Nya (surat 17:1, 53:10)

• ‘Abdullâh, Hamba Allah

• ‘Âdil, Yang Adil

• ‘Âqib, Yang Mengikuti, Yang Terakhir

• Abthahî, Milik al-Bathha (daerah di seputar Makkah)

• Ahmad (surat 61:6)

• Âkhir, Terakhir. Juga sebuah nama Allah

• Amîn, Yang Terpercaya (surat 26:107, 81:21)

• Amîr, Pangeran, Pemimpin

• Aulâ’, Yang Lebih Patut, Yang Lebih Baik (surat 33:6)

• Awwal, Pertama. Juga sebuah nama Allah

• Azîz, Yang Mulia (surat 9:128). Juga sebuah nama Allah

• Basyîr, Pembawa Kabar-kabar Baik (surat 7:88)

• Bâthin, Yang Batin. Juga sebuah nama Allah

• Dâ’î, Penyeru (surat 33:46)

• Fâtih, Yang Membuka, Yang Menaklukkan

• Habîb Allâh, Sahabat Tercinta Allah

• Hâdî, Yang Memandu ke Kebenaran (surat 13:7)

• Hafî, Yang Tahu (surat 7:187)

• Hâfizh, Yang Menjaga. Juga sebuah nama Allah

• Hakîm, Yang Arif, Bijaksana. Juga sebuah nama Allah

• Hamid, Yang Memuji

• Hâ-mîm (permulaan surat 40:46)

• Haqq, Kebenaran (surat 3:86)

• Hârîsh ‘alaikum, Penuh Perhatian terhadap Anda (surat 9:128)

• Hasîb, Yang Mulia. Juga sebuah nama Allah

• Hâsyimî, Dari Keluarga HASyim

• Hâsyir, Yang Mengumpulkan Manusia (pada Hari Kiamat)

• Hijâzî, Dari Hijaz

• Jawwâd, Yang Pemurah

• Kalîm Allâh, Dia yang kepadanya Allah Berfirman (biasanya nama kehormatan Musa)

• Kâmil, Yang Sempurna

• Karîm, Yang Pemurah (surat 81:19). Juga sebuah nama Allah

• Khalîl, Sahabat Baik (biasanya nama kehormatan Ibrahim)

• Khâtam al-Anbiyâ’, Penutup Para Nabi (surat 33:40)

• Khâtim, Penutup (surat 33:40)

• Ma’lûm, Termasyhur

• Ma’mûn, Tepercaya

• Mad’û, Yang Diseru

• Mahdî, Yang Terbimbing Baik

• Mâhî, Yang Menghapus (kedurhakaan)

• Mahmûd, Yang Terpuji

• Manshûr, Yang Ditolong (oleh Allah), Yang Berjaya

• Masyhûd, Yang Tersaksikan

• Matîn, Yang Kukuh

• Mishbâh, Dian, Lampu (surat 24:35)

• Mubasysyir, Pembawa Kabar Baik (surat 33:45)

• Mubîn, Jelas, Nyata (surat 15:89)

• Mudatstsir, Yang Berselimut (surat 73:1)

• Mudharî, Dari Suku Mudhar

• Mudzakkir, Yang Mengingatkan

• Muhammad (surat 3:144, 33:40, 47:2, 48:29)

• Muharram, Yang Terlarang, Suci

• Mujîb, Yang Menjawab. Juga sebuah nama Allah

• Mujtabâ, Yang Terpilih

• Mukarram, Yang Mulia

• Munîr, Bercahaya (surat 33:46)

• Munjî, Yang Menyelamatkan, Yang Menyampaikan

• Muqtashid, Mengambil sebuah Jalan Tengah (surat 35:32)

• Murtadhâ, Yang Diridhai

• Mushaddiq, Yang Menyatakan Kebenaran (surat 2:101)

• Mushthafâ, Yang Terpilih

• Mutha’, Yang Ditaati (81:21)

• Muthahhar, Suci

• Muthî’, Taat

• Muzammil, Yang Terbungkus (surat 74:1)

• Nabî al-Rahmah, Nabinya Rahmat

• Nabî al-Tawbah, Nabinya Tobat

• Nabî, Nabi (banyak terdapat dalam al-Quran)

• Nadzîr, Pemberi Peringatan (surat 33:45 dan sering)

• Najî Allâh, Sahabat Karib Allah (biasanya nama kehormatan Musa)

• Nâjî, Keselamatan

• Nâshir, Yang Menolong. Juga sebuah nama Allah

• Qarîb, Dekat. Juga sebuah nama Allah

• Qâsim, Yang Membagi (sebenarnya Abû’l Qâsim, ayah Qasim yang merupakan kunyah/julukan atau panggilan yang lazim untuk Nabi)

• Qawî, Kuat. Juga sebuah nama Allah

• Quraisyî, Dari Suku Quraisy

• Ra’ûf, Lembut (surat 9:128). Juga sebuah nama Allah

• Rahîm, Penyayang (surat 9:128). Juga sebuah nama Allah

• Rasûl al-Malâhim, Rasulnya Pertempuran-pertempuran Hari-hari Terakhir

• Rasûl al-Rahmah, Rasulnya Rahmat

• Rasûl, Rasul, Utusan (banyak terdapat dalam al-Quran)

• Rasyîd, Yang Terbimbing (surat 11:78)

• Sayyid, Tuan (surat 3:39)

• Shâdiq, Yang Lurus, Tulus, Suci (surat 19:54), digunakan untuk Isma’il

• Shafî Allâh, Sahabat Tulus Allah (biasanya nama kehormatan Adam)

• Sirâj, Dian, Lampu (surat 33:46)

• Syâfi, Yang Menyembuhkan

• Syâhid, Saksi (surat 33:45)

• Syahîd, Yang Menyaksikan, Saksi. Juga sebuah nama Allah

• Syahîr, Termasyhur

• Syakûr, Yang Banyak Bersyukur. Juga sebuah nama Allah

• Thâhâ (surat 20:1)

• Thâsîn (surat 27:1)

• Thayyib, Yang Baik

• Tihâmî, Dari Tihama

• Ummî, Buta Huruf (surat 21:107)

• Walî, Sahabat, Yaitu Menolong, Yang Berbuat Kebaikan. Juga sebuah nama Allah

• Yâ Sîn (surat 36:1)

• Yatîm, Yatim (surat 93:6)

• Zhâhir, Yang Lahir, Eksternal. Juga sebuah nama Allah.

(Annemarie Schimmel)

Wallahu a'lam bishshawab.

Marissa Haque Ibuku yang Senang Berkontemplasi: “Terbang ke Angkasa Biru”

Sumeber: http://theanimator-chikitafawzi.blogspot.com/2009/09/marissa-haque-ibuku-yang-senang.html


Ibuku Marissa Haque senang berkontemplasi. Kalau bahasa Islamnya berkhalwat. Senang melihat jilbab Ibu Icha, Kiki tertarik memakainya dalam masa depan.

Inspirasi Islam dalam kartun "Upin dan Ipin" membuatku ingin berkolaborasi dengan para ahli Tasawuf Modern agar the value of Islam dalam semakin terdiseminasi keseluruh dunia melalui penyampaian yang populis, insya Allah...

Semangat Menjadi Ber- Indonesia: Marissa Haque

Sumber: http://www.forumkami.com/forum/cafe/23441-semangat-menyebarkan-rindu-haji-marissa-haque.html

Sikap kita sebagai warga Indonesia: "Jangan tanyakan INDONESIA tlah memberikan apa padamu tapi tanyakan apa yang tlah kita berikan kepada INDONESIA kita."

Allahu Akabar! Kita belum merdeka!

Mengamati Nasib Pasar Tradisional: Marissa Haque Fawzi

MARISSA HAQUE DAN PASAR TRADISIONAL

Sumber: http://www.forumkami.com/forum/politik-hukum-sosial/16213-marissa-haque-pasar-tradisional.html

Empati beliau yang luar biasa kepada pasar tradisional ketika melihat data yang ada. Memang data ditanganku ini bukan yang paling terakhir, namun tahun 2007 bukanlah tahun yang terlalu lama telah lewat. Dimana sejumlah 4.707 pasar tradisional ditinggalkan pedagang karena kalah brrsaing dengan ritel modern dalam lokasi yang sama.

Angka diatas tersebut adalah setara dengan besaran 35% dari total pasar tradisional diseluruh Indonesia. Percepatan pertumbuhan ritel modern didalam kurun waktu sangat singkat berhasil menggilas sumber pendapatan wong cilik pada lini akar rumput.

CV Pacar Abadiku Ikang Fawzi: Marissa HAque Fawzi

RIWAYAT HIDUP

Ahmad Zulfikar Fawzi (ikang Fawzi), lahir di Jakarta, pada tanggal 23 Oktober 1959. Mulai bersekolah pada pendidikan TK di Brussel, Belgia dan SD secara berpindah karena mnegikuti pekerjaan orang tuanya di Deplu (Departemen Luar Negeri) RI sebagai seorang diplomat karir, antara lain: (1) SD Perguruan Cikini; (2) SD Yasporbi; dan (3) Lulus SD dari SRIT (Sekolah Republik Indonesia di Tokyo, Jepang). Menyelesaikan di SMP Sumbangsih, Jakarta Selatan. Mengikuti pendidikan sarjana (S1) pada FISIP-UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Indonesia) Jakarta pada jurusan Administrasi Niaga lulus pada tahun 1987. Mengikuti pendidikan program Magister Manajemen (S2) di Universitas Gajah Mada pada Fakultas Ekonomika Bisnis jurusan Strategic Management dengan spesialisasi bidang Property-tainment, lulus pada tahun 2010. Ditahun yang sama dimana juga menjadi kandidat Wakil Bupati Lampung Selatan dari PAN (Partai Amanat Nasional), yang menjadi salah satu sekolah sekaligus laboratorium Ilmu Politik praktis dalam hidupnya.

Berbagai prestasi dan profesi telah dicapai sejak tahun 1982. Mulai sebagai pemenang LCLR (Lomba CIpta Lagu Remaja) Radio Prambors di Jakarta, sebagai penyanyi rock terbaik Indonesia, aktor film, pemain drama TV, model iklan, spoke person berbagai produk iklan, produser film, produser rekaman, dan berbagai posisi profesional dalam bidang pengembang perumahan. Bersama tim di DPPP REI maupun bersama sang kakak yang seorang arsitek, Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) sejak tahun 1988 sampai sekarang tercatat kontribusinya pada: (1) PT. Bestari Sarana Griya; (1) PT. JSA Property Mandiri; (1) PT. Jaringan Selera Asia; (1) PT. Cahayakelana Matahari; (1) PT. Cempaka Dharmasatrya; (1) PT. Heksamitra Nusaprima; (1) PT. Altana Developer (Agala Cipta Laksana). Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) pun masih sempat sangat aktif berorganisasi di: (1) KADIN Indonesia; (2) DPD REI DKI; (3) AREBI; (4) FIABSI (International Real Estate Federation).

Menikah dengan Marissa Grace Haque, yang bersama kuliah pada UGM (Universitas Gajahmada) juga pada fakultas yang sama di FEB (Fakultas Ekonomi-Bisnis) dengan jurusan Marketing Strategic. Dan sang istri belakangan juga masih berstatus sebagai mahasiswa Program Doktor di IPB (Institut Pertanian Bogor) pada (PSL) Pusat Studi Lingkungan dengan fokus wilayah riset kepada pemberantasan pembalakan liar/illegal loging di Provinsi Riau sejak akhir 2006 sampai dengan akhir 2008.

Ahmad Zulfikar Fawzi (ikang Fawzi) memiliki dua anak putri, yang pertama bernama Isabella Fawzi (Bella) lulus dari Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Inggris UI (Universitas Indonesia) dan kini meneruskan pada FISIP-UI jurusan Komunikasi, serta putri kedua bernama Marsha Chikita Fawzi (Kiki) masih kuliah di MMU (Malaysian Multimedia University), Malaysia jurusan Computer Graphics dengan spesialisai Film Animation dan merupakan salah seorang animator serial TV produksi kerjasama Malaysia-Perancis Lez Copaque berjudul Upin dan Ipin.

Sumber: Thesis MBA Ikang Fawzi dari FEB, UGM, Yogyakarta, 2010.

Berita Tahun 2005 dari IPB, Bogor: Marissa Haque

Marissa Haque: Jangan Takut Makan Ayam!
Sumber: http://202.146.5.33/gayahidup/news/0511/15/123900.html

Kompas Cyber Media
Kasus flu burung yang melanda negeri ini rupanya tak membuat Marissa Haque, mantan bintang film yang kini jadi anggota dewan itu, gentar. Ia belakangan bahkan getol berkampanye agar masyarakat tak usah takut dengan makan ayam. Belum lama ini, Marisa Haque bertandang ke Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengunjungi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB, di Kampus IPB Darmaga. Di sana ia bertemu para ahli yang berkompeten untuk membahas masalah flu burung.

Modal informasi inilah yang kemudian diharapkan bisa turut menyosialisaikan kepada masyarakat agar tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi kasus flu burung.

Diakui Icha, begitu ia akrab disapa, kasus flu burung memberi dampak terhadap banyak pihak. "Lihat saja, karena kasus itu, banyak orang yang ogah makan ayam. Inilah yang kemudian banyak para peternak ayam yang usahanya mulai keteteran," katanya.

Kondisi inilah yang kemudian menggerakkan niat Icha untuk ikut berkampanye agar publik tidak takut makan ayam, terlebih bila ayam tersebut sehat dan tidak berpenyakit. "Jangan khawatir. Masyarakat jangan terlalu berlebihan dalam menanggapinya," ujarnya di Laboratorium Patologi FKH-IPB.

Yang terpenting dalam hal ini, lanjut Icha, masyarakat, terlebih ibu-ibu rumah tangga, agar memasak ayam dalam kondisi yang matang. "Makan ayam itu aman, jika dimasak dengan panas 80 derajat Celcius dengan lama minimal 5 menit, bakteri dan segala penyakit termasuk virusnya akan mati. Jangan sampai tidak makan ayam, loh," kata istri rocker Ikang Fawzi itu berpromosi.

Menurut dia, kejadian flu burung yang marak diberitakan oleh media massa perlu diwaspadai, karena mungkin menyangkut pertahanan dan keamanan negara Indonesia.

"Saya sebagai perempuan dan juga ibu rumah tangga serta juga sebagai mahasiswa IPB (saat ini Marissa Haque sedang studi S-3 di IPB-Red) melihat hal ini sebagai ancaman bagi pertahanan dan keamanan kita," ujar Icha.

"Jadi, pertahanan bukan hanya membeli senjata seperti rudal, peluru dan lain-lain. Namun bisa juga menyangkut pangan, yang hakiki bisa mempengaruhi rumah tangga, di mana di dalamnya terdapat sanak famili dan keluarga, yang berkembang menjadi suatu bangsa," paparnya.

Bagaimana Cara Berbaik Sangka pada KPU Lampung Selatan agar Amanah?: Marissa Haque

Dana Pengamanan Pemilukada Lampung Selatan Rp1,1 Miliar
Jumat, 21 Mei 2010 16:26, sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/05/144273/126/101/Dana_Pengamanan_Pemilukada_Lampung_Selatan_Rp11_Miliar

KALIANDA--MI: Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menyiapkan dana Rp1,1 miliar untuk pengamanan pemilukada.

Kepala Kantor Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpollinmas) Kabupaten Lampung Selatan Guilivar di Kalianda, Jumat (21/5) menjelaskan, dana tersebut untuk untuk operasional Komando Distrik Militer (Kodim) 0421 dan Polres Lampung Selatan dari tahap awal hingga pemilukada 30 Juni 2010.

Dia mengatakan, sebesar Rp350 juta untuk Kodim 0421 dan Rp750 juta untuk Polres Lampung Selatan.

"Dana tersebut sudah disiapkan dan jika kedua instansi tersebut membutuhkan setiap saat tinggal mengambil karena telah disahkan sejak dua pekan lalu," kata dia.

Menurut dia, untuk Polres Lampung Selatan telah mendapatkan dana awal sebesar Rp250 juta dan sisanya dapat diambil setiap saat jika sudah membuat surat pertanggungjawaban atas dana awal yang telah diterimanya, meskipun sebelumnya Kapolres Lampung Selatan meminta pencairan sekaligus.

Dia menjelaskan, pengamanan mencakup seluruh wilayah, mulai penetapan, kampanye, hingga pemilihan.

Pemilukada Lampung Selatan diikuti tujuh pasangan calon, yakni Rycko Menoza-Eki Setyanto, incumbent Wendy Melfa-Antoni Iman.

Kemudian Andi Warisno-A Ben Bella, Zainuddin Hasan-Ikang Fawzi, Taufik Hidayat-Agus Revolusi, Fadhil Hakim-Andi Aziz, serta Kiswoto-Syairul Alim. (Ant/as/OL-02)

Es kelapa Muda Segar dari Lampung Selatan: Marissa Haque Fawzi



Sabtu, 5 Juni 2010

Natar, Lamsel--kesegaran segelas es kelapa muda pada siang hari memang sangat menggiurkan. Apalagi di tengah-tengah cuaca panas yang membuat tenggorokan terasa kering. Sehingga kenikmatan akan di dapatka saat mulai meneguknya. “Menikmati kesegaran es kalapa muda pada siang hari memang sangat mengasikkan, apalagi menikmatinya sambil ditemani sanak keluarga tercinta. Sungguh sangat terasa lengkap kesegarannya,” tutur Fathia seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Natar, Lampung Selatan.
Bisa dibilang, Fathia  merupakan pelanggan tetap dari kedai es kelapa muda yang terletak di jalan Raden Inten ini. Hampir setiap weekend, Fathia mengajak suami dan anak-anaknya berkumpul sambil meminum es kelapa muda dan menikmati empek-empek ala Lamlung yang merupakan makanan khas rakyat Sumatra Selatan dan Lampung.
Fathia memilih kedai ini dikarenakan tempatnya yang sangat sejuk. Dengan pepohonan besar yang mengelilingi kedai sehingga menambah kenyamanan saat bersantap. Selain itu juga harga dari kedai ini sungguh sangat terjangkau yakni untuk satu gelas es kelapa muda harganya Rp 2500, sedangkan untuk sepiring empek-empek dihargai dengan harga Rp 7000. “Dengan harga yang sangat murah, kita bisa makan enak dan mengenyangkan” tuturnya.

Alhamdulillah Nilai Luhur Pernikahan Kami di Apresiasi

Forward cinta dari Ikang Fawzi suamiku
Alamat FB: http://ikangfawzi.facebook.com/

SELAMAT PAGI OUR DEAR MATES, kami berdua--Ikang Fawzi & Marissa Haque sedang berada di Kota Bandung. Malam nanti akan tampil dengan Tim REUNI pimpinan Adjie Soetama dan Addie MS di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun Icha hanya menemani saya yang akan tampil, karena saya sedang demam tinggi dan Icha seorang 'perawat' terhandal suaminya (smile)...

Khabar dari Dompet Du'afa Republika via SMS: Marissa Haque Fawzi

Innalillahi wa innailaihi roojiuuun...

Mobil tim Mer- C ang membawa para dokter ke seluruh dunia dan sedang menuju Palestina terkena Bom yang dikirim Israel kepada mereka!

Laknatullah!
19 orang dokter Mer-C tewas, sementara 12 orang dokter Mer-C lainnya belum kami dapatkan khabar bagaimana kondisi mereka terakhir sejak berita ini dikirimkan. Mohon do'a nya dari para mu'minin dan mu'minah seluruh Indonesia.

Allahu Akbar! Kita belum merdeka!

Membalik Paradigma Kita Menjadi Lebih Islami: Marissa Haque Fawzi

Janganlah Senang Melihat Orang Lain Susah

Dikala bertemu dengan masyarakat yangsedang amat mengalami kesulitan, saya jadi teringat sebuah kalimat yang teramat-sangat-keliwat wajib dijauhi oleh seorang pemimpin, yaitu: "senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang".

Pemimpin mumpuni yang mampu menjawab tantangan zaman seharusnya mempunyai prinsip; senang melihat orang lain senang dan susah melihat orang lain susah. Insya Allah dengan demikian hati menjadi lapang dan ridho Allah Azza wa Jalla turun kepada kita melalui ribuan malaikat-Nya. Amiiin...

Lao Tze dalam Sepenggal Ulasan: Marissa Haque Fawzi

"Hidup dan mati sudah ditakdirkan – sama konstannya dengan terjadinya malam dan subuh… manusia tidak dapat berbuat apapun tentangnya" (Lao Tze).

Bagi saya makna kata dari Lao Tze- seorang filosof China ini adalah kita memang tidak bisa berbuat apapun terhadap hidup dan mati, tapi kita bisa berbuat yang terbaik untuk ummat dalam kehidupan ini sebagai bekal kelak kemudian jika sudah mati.

Dalam Koridor Islam: Cinta dan Pengabdian Marissa Haque 2010

Fokus pada Keluarga Inti
Siapakah keluarga inti yang saya maksudkan? tak tain tak bukan adalah Ikang Fawzi suamiku, Bella Fawzi sulung kami dan Chikita Fawzi si bungsu kami.

Minggu lalu, saya berkesempatan menemani keluarga ana pergi memancing di salah satu kolam pemancingan yang terletak di wilayah Natar, LampungSelatan. Di tempat yang asri ini memberikan kesempatanbagi diri untuk mengajarkan kesabaran dalam berproses kepada seluruh anggota keluarga termsuk diri ini--melalui kegiatan memancing.

Uniknya Memancing
Kegiatan ini membutuhkan ketenangan, ketekunan, kecermatan, dan juga kesabaran agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Sambil memperhatikan suami dan anak-anak, pikiranku melayang jauh. Betapa hidup ini lsesungguhnya diibaratkan sebuah kegiatan memancing. Bagaimana dalam keadaan yang jauh dari ideal (menunggu dalam ketidakpastian hidup) kita dapat selalu berada dalam suasana hati bersih dan mendapatkan ketenangan batin? Berdasarkan pengalaman saya, kunci dari kebersihan diri dan ketenangan batin adalah berpikir positif.

Berpikir Positif
Saya sempat berdiskusi dengan seorang sahabat mengenai kebiasaan ‘berpikir positif. Ada perbedaan antara 'masalah' dengan 'pikiran yang negatif'. Masalah berdasarkan pada fakta. Pikiran negatif adalah 'cara' kita melihat masalah. Masalah dan pikiran yang negatif akan selalu ada dalam hidup manusia. Tapi pikiran negatif dapat dikendalikan dengan kekuatan pikiran dan iman.

Sebagaimana dengan iman, pikiran kita juga turun naik antara positif dan negatif. Oleh karena itu, pikiran harus dikendalikan secara penuh agar dapat membantu kita memecahkan masalah yang muncul. Dan kelengkapan berpikir positif yang paling penting adalah bersabar. Karena kesabaran akan membantu kejernihan pikiran dan pengendalian masalah. Diskusi kami pun berkembang ke konsep kesabaran. Kesabaran setidaknya memiliki 2 (dua) dimensi, yaitu: (1) dimensi pertama, kesabaran adalah cara kita menghargai diri kita. Kalau kita tidak bersabar, kita akan cenderung merusak kehormatan kita; dan (2)  dimensi yang kedua adalah cara kita menghargai Allah. Kesabaran adalah alat yang diberikanNya untuk menghadapi persoalan. Dan kita harus memanfaatkan alat itu dengan sebaik-baiknya. Kadang tidak semua masalah memiliki solusi. Namun dengan kesabaran masalah kadang tidak lagi menjadi masalah. Alangkah indahnya hidup bila kita selalu berpikir positif dan menghadapi semuanya dengan kesabaran. Kita akan menjalani semuanya dengan ringan.

Insya Alah demikian adanya...

Demi Masa: Manajemen Hidup untuk para Ramajaku Terkasih

Siapa sih yang nggak kenal waktu? Pasti nggak ada. Anak kecil aja tahu. Makanya waktu dikenal tiap orang. Apa pun makanannya, eh profesi atawa kerjaan kita, pasti waktu ikut ngerecokin.

Bagi redaksi waktu berarti deadline yang bisa bikin kepala redaktur berasap ngejar naskah biar kelar. Buat kaum pekerja, biasanya mereka inget waktu pas mo pulang, libur nasional, ama tanggal gajian. Nah, kalo yang statusnya pelajar atawa mahasiswa, waktu identik dengan SKS alias Sistem Kebut Semalam ngerjain tugas. Bentuk waktu yang abstrak nggak bikin doi tiada arti. Bagi yang bisa menghargainya, kesuksesan bakal didapet. Sementara bagi yang suka ngacangin doi, tahu sendiri akibatnya. Under pressure euy!

Sayangnya, waktu lebih sering berstatus kambing hitam dari pada dewa penolong. Kalo kerjaan belon kelar atawa tugas sekolah ngaret beresnya, pasti deh waktu yang disalahin. Mepetlah. Terlalu pendeklah. Atawa nggak ada waktu luang. Kasian deh sang waktu. Kebagian apes mulu. Nah, biar nggak nyalahin waktu mulu, nggak ada ruginya dong kalo kita bahas tentang waktu. Biar hidup kita lebih bermutu!

Remajaku dan waktu
Pinggir jalan menjadi lokasi yang paling banyak digandrungi anak muda buat ngumpul. Kalo nggak percaya boleh tanya Sony Tulung (deuuu....). Selain tanpa ongkos, bisa cuci mata, dan sekalian test vokal bermodalkan gitar pinjeman plus galon air mineral yang dipaksa jadi gendang. Kali aja ada produser yang lewat, terus tertarik ama vokalnya. Kan lumayan buat dubbing film Charlie Chaplin tuh! Huhuy!

Kian hari, kegiatan nongkrong seperti di atas kian banyak peminatnya. Tiada waktu dan tempat strategis yang steril dari anak nongkrong. Pagi-pagi mereka udah nongkrong di toilet. Berangkat sekolah udah mangkal di halte atau pinggir jalan nungguin angkot. Waktu istirahat sekolah yang cuma seperapat jam juga nggak boleh lolos dari aksi mejeng di kantin. Di mana pun, kapan pun, always mejeng en main-main. He..he..he..

Pulang sekolah giliran mal, plaza, atau pusat perbelanjaan yang kudu rela ditongkrongin mereka. Sampe rumah langsung deh betah nongkrongin Nirina atau Arie di MTV. Malemnya giliran La Liga , Lega Calcio , Liga Inggris Premiere atau Bundesliga yang ditongkrongin. Kalo perlu ampe dini hari. Wuiih…segitunya.

Besoknya, meski jam beker yang diset pukul 5 pagi ampe serak berteriak ngeba-ngunin, eh, bangun pukul 7 teng. Padahal masuk sekolah 7.15. Akhirnya waktu yang cuma lima belas menit itu dipake buat gosok gigi, cuci muka, cuci baju, eh cuci tangan trus cabut. Boro-boro mikirin sholat atawa sarapan.

Sampai di kelas pelajaran pertama udah dimulai. Pas ditanya pak guru kenapa datang telat? Jawabnya: “abis…waktu masuknya sih pak kependekan. Coba masuknya pukul delapan-an gitu, pasti deh nggak kesiangan.” Nah lho? Udah waktu luangnya dicuekkin, eh giliran kena batunya, waktu juga yang disalahin. Walah?

Sobat muda muslim, fenomena di atas cuma salah satu contoh dari sekian banyak kegiatan yang sering kita kerjain tapi miskin manfaat. Kita selalu ada waktu untuk bermain, ngeceng, ‘no-mat' di twenty one , atau untuk window shopping di pusat perbelanjaan. Tapi kita sering ngerasa berat ngasih waktu kita meski sejenak untuk belajar, berdakwah, hadir di penga-jian, atau membantu orang tua di rumah. Acara malem mingguan udah disiapin seminggu sebelumnya. Se-mentara untuk ngerjain tugas sekolah atau beribadah kudu nunggu sampe waktu mepet. Alasannya sibuk. Sebenernya, kita nggak punya waktu luang atau nggak mau meluangkan waktu? Hayoo…!

Pasti kita udah pernah ngerasain gimana sengsaranya ngerjain tugas dikejar-kejar waktu. Budaya SKS seolah udah mendarah daging. Begadang sampe larut ditemani sebungkus Star Mild , segelas Nescafe , dan hentakan musik Superman is Dead yang memecah keheningan malam. Malah kita ngerasa bangga dan hebat dengan hasil kerja kita yang digeber semaleman. Karena waktu luang kita abis buat maen. Padahal kita juga yang rugi. Payah deh!

Waktu bagi seorang Muslim
Sobat muda muslim, udah dari sononya sang waktu akan terus berjalan bagaikan awan. Kadang kita suka bilang kalo waktu berlalu begitu cepat saat kita lagi happy . Baru kemaren naek kelas, eh, sekarang udah siap ngadepin ujian semester. Baru minggu kemaren kita gajian, minggu berikutnya udah siap-siap kasbon. Kita juga sering bilang kalo waktu jalannya lelet abis pas kita lagi sedih. Berlarut-larut dalam kesedihan. Padahal, itu semua cuma perasaan kita aja. Asli. Kalo nggak per-caya, coba aja perhatiin. Sampe kiamat pun, satu hari akan tetep 24 jam, 1440 menit, 86400 detik. Meski kita lagi sedih atau happy . Bener nggak seh?

Waktu yang udah kelewat pasti nggak bisa balik lagi. Meski udah di- undo beberapa kali (emangnya program Windows? ). Di mana aja kita cari, waktu yang hilang nggak ada gantinya. Karena itulah waktu menjadi sangat ber-harga buat kita. Lebih berharga dari harta ter-mahal yang kita punya. Kita kudu pandai-pandai menjaga dan meman-faatkannya. Jangan sampe nasi keburu menjadi bubur terus pancinya kesenggol kucing dan tumpah di lantai dapur yang kotor. Rugi banget kan?

Makanya Rasulullah saw. ngingetin kita melalui sabdanya: “Jika kalian bangun di pagi hari, janganlah mengharap akan (hidup) sampai sore; dan jika berada di waktu sore jangan berharap akan (hidup) sampai besok pagi. Pergunakan masa sehatmu untuk (mempersiapkan) masa sakit, dan masa hidup untuk (menyiapkan bekal) kematian, seakan-akan kalian tidak tahu nama kalian besok pagi.” (HR Bukhari)

Banyak yang bisa kita kerjain untuk memanfaatkan waktu. Saking banyaknya kadang kita bingung mana dulu yang musti diutamain. Sebagai seorang muslim, tentu kegiatan yang kaya manfaat dunia akhirat kudu jadi prioritas. Mumpung masih muda yang full tenaga en menggelora semangatnya. Supaya tiap hari ada peningkatan amal ibadah kita. Ini bisa kita dapetin kalo kita mau terus belajar. Baik wawa-san Islam atau pun ilmu umum. Isi hari-hari kita dengan berlomba-lomba dalam kebaikan (fasthabiqul khairat).

Nah, untuk urusan belajar dan fasthabiqul khairat , jangan sampe ditunda-tunda. Sebisa mungkin dikerjain sekarang, jangan tunggu besok. Karena kita nggak akan tahu apa yang bakal terjadi esok hari. Bisa jadi kita sakit atau pas jadwalnya ‘didatengin' malaikat Ijrail. Wah?

Belajar dari para ulama
Waktu adalah sohib terbaik yang bakal nganterin kita menuju kesuksesan kalo kita bisa menghargainya. Dalam buku berjudul “ Nilai Waktu ”, sang penulis, Abdul Fattah Abu Ghuddah memaparkan kisah sukses para ulama Shalaf dan Khalaf yang menghargai waktu.

Bagi mereka, nggak ada yang lebih berharga dibandingkan waktu. Seperti dalam kisah Muhammad bin Salam, guru dari Imam Bukhari. Suatu kali ia asyik mendengar pelajaran dari gurunya, tiba-tiba pensil yang lagi dipake patah. Kontan ia langsung teriak “siapa yang menjual pensil, aku akan membayarnya seharga satu dinar (mata uang berbentuk koin seberat 4,25 gr emas)!” Kalo diitung-itung, misal harga 1 gr emas = Rp 80 ribu, doi berani bayar Rp 340 ribu untuk sebuah pensil biar nggak ketinggalan pelajaran.
Mereka juga benci dengan orang-orang yang menyia-nyiakan waktu. Malah Imam Syafi'i mengatakan orang yang kayak gitu, matinya lebih baik daripada hidupnya. Karena orang itu telah melewatkan peluang emas untuk ber-ibadah dan menabung pahala. Kalo gitu, apa bedanya dengan orang mati yang nggak punya kesempatan lagi buat nabung pahala? Catet!

Nggak heran kalo Ibnu Taimiyah sampe minta seseorang untuk membacakan kitab dengan suara keras. Agar dia bisa men-dengarnya dan nggak ada ilmu yang kelewat ketika dia sedang di dalam kamar mandi!
Saking tingginya penghargaan mereka terhadap waktu, diki-sahkan bahwa para ulama itu membiasakan sedikit makan dan tidur. Karena banyak makan bakal bikin ngantuk. Dan kalo udah ngantuk, pasti bawaannya males ngapa-ngapain. Apalagi untuk belajar. Pengennya tidur mulu. Padahal banyak tidur, menurut al-Qadhi Iyadh, merupakan ciri orang yang lemah dan nggak mau peduli ama urusan dunia akhirat. EGP banget tuh!

Sobat muda muslim, nggak salah kalo kisah para ulama itu banyak ngasih kita pelajaran berharga tentang waktu. Terbukti, penghargaan mereka terhadap waktu turut menjadikannya ulama terkemuka di dunia Islam. Nggak heran pula kalo mereka mampu menelorkan karya-karya yang spektakuler. Ambil contoh, tafsir buah tangan Abu Bakar Ibn al-Arabi berjudul Anwarul Fajr yang tebalnya sampe 80.000 halaman. T-O-P B-G-T deh!

Bikin hidup lebih bermutu
Kebayang nggak sih berapa banyak waktu yang udah kita sia-siakan sampe sekarang? Udah gitu, minim pula dari kegiatan untuk dunia dan akhirat. Padahal berapa banyak ilmu yang bakal kita dapet. Keterampilan yang bisa kita pelajari. Atau tabungan pahala yang dicicil tiap hari. Kalo kita sempatkan waktu untuk baca buku, mengulang pelajaran di sekolah, belajar komputer, bantu orang tua, ikut pengajian, puasa sunat, shalat sunat, atau berdakwah? Banyak buanget manfaatnya!

Nah, kalo kita pengen sukses, udah saatnya kita pake waktu yang Allah kasih sebaik-baiknya. Sebelum gigi kita pada ompong, kulit kita pada keriput, usia kita kian lanjut, dan ajal datang men-jemput. Mengisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Mulai mengenali bidang yang pengen kita geluti lebih jauh. Jangan biarkan kegiatan bikin tulisan, memasak, menjahit, ngoprek komputer, atau ngotak-ngotik motor cuma jadi hobi. Berikan waktu khusus dalam hidup kita untuk mempelajarinya. Percaya nggak percaya, di masa depan itu banyak membantu kita.

Tapi jangan sampe kelupaan ama tugas kita untuk beribadah kepada Allah ya? Kita bisa menabung pahala dengan selalu mengikuti aturanNya. Semakin kita dekat denganNya, semakin sayang Allah ama kita. Itu artinya, Dia akan selalu memberikan yang terbaik buat kita.

Karena itu, biasakanlah untuk meng-ingatnya di waktu-waktu luang kita. Saat istirahat sekolah pagi, bisa kita isi dengan shalat dhuha. Terbangun di malam hari dilan-jutkan dengan shalat tahajjud . Lengkapi juga dengan tilawah Quran ba'da maghrib dan shubuh. Nggak cuma beribadah ritual aja, kita juga kudu mengenali ajaranNya lebih dalam dengan ikut pengajian. Ditambah memberani-kan untuk mendakwahkannya kepada orang lain.

Oke deh, sekarang kita tinggal memu-lainya. Berlomba mengukir prestasi dunia dan akhirat. Meskipun waktu kita hanya sesaat. Insya Allah itu akan mendatangkan manfaat. Yakin deh, orang-orang yang telah sukses juga punya jumlah waktu yang sama ama kita. Seminggu 7 hari dan sehari 24 jam. Nggak lebih en nggak kurang. Pas. Karena itu berusahalah dan tetap semangat!

Bunda Marissa Haque Islamic Values

Cinta Total kepada Ikang Fawzi Hanya Karena Allah Azza wa Jalla: Marissa Grace Haque Fawzi

Entri Populer